BEDAHKASUS.ID, Pringsewu – BedahKasus.id Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November. Pada tahun 2022 ini, Bangsa Indonesia memperingati Hari Guru Nasional dengan tema ‘Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar’.
peringatan Hari Guru Nasional punya sejarah panjang dibalik penetapannya. Berikut rangkuman mengenai sejarah penetapan Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November
Tak kalah meriah acara hari ulang tahun PGRI ke 77 dan hari guru nasiolan ke 28 yang bertepatan di Depan gedung PGRI kecamatan pardasuka, Acara tersebut juga di hadiri unsur penting Uspika, kepala Pekon Pardasuka, Bpk KUA Pardasuka, KUPT puskemas Pardasuka, serta tamu undangan yang ikut hadir dalam acara tersebut, Kamis 24/11/2022. acara ini di meriahkan juga dengan jalan sehat yang di ikuti oleh semua dewan guru SD, SMP PGRI dan siswa/siswi Murid sekecamatan Pardasuka.
Acara ini berlangsung tepat di depan gedung PGRI Pardasuka.
Sekertaris kecamatan (SEKCAM) Anton Dwi Wahyono SE.MSi Dalam Sambutanya mengucapkan,” Selamat Hari Ulang tahun PGRI dan hari guru nasional tak lupa Dengan jasa guru yg merupakan pahlawan tanda jasa buat kita semua semoga para guru tetap sehat, selalu semangat tambah sukses dan lbh maju buat ke depannya, semoga dengan jasa pahlawan para guru yang memberikan pendidikan di bangku sekolah dapat menjadikan ilmu tauladan bagi siswa/siswi murid, Semoga Para guru yang hadir di acara ini pada khususnya dapat memberikan pendidikan akhlak mulia serta keterampilan pada siswa/siswi murid PGRI pada umunya,ucapnya”
Sejarah Hari Guru Nasional memang tidak bisa lepas dari momen berdirinya organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang diprakarsai Ahmad Kosasih. Tapi sebelum organisasi ini dibentuk, sejarah perjuangan guru tercatat sudah dimulai sejak masa Hindia Belanda dengan munculnya Persatuan Guru Hindia Belanda pada 1912.
Dalam jurnal Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi, Sejarah Hari Guru diawali pendirian Sekolah Guru Negeri pada tahun 1851 berada di daerah Surakarta yang sebelumnya bernama Normal Cursus. Mereka yang mengenyam pendidikan di sekolah itu akan dipersiapkan untuk menjadi guru sekolah di desa-desa.
Beralih ke zaman pendudukan Jepang terbentuknya sebuah organisasi bernama “Guru” pada tahun 1943 di Jakarta oleh Amin Singgih bersama kawan-kawannya.
Organisasi itu memiliki tujuan untuk memberikan teladan nyata, bahwa guru-guru Indonesia tetap menempuh kesatuan nasional. Selain itu, Jepang juga membuka pendidikan militer.
Pada masa itu, Jepang selalu mengadakan pelatihan guru di Jakarta. Pelatihan itu diikuti oleh tiap-tiap guru di kabupaten dan daerah. Bahan-bahan pokok yang mereka dapat dalam latihan
(*DIMAS MR*)