Ketua APDESI Pardasuka Kecewa Berat, Dugaan Kelalaian Klinik Bhakti Makhga Husada Akibatkan Pasien Meninggal Dunia

BEDAHKASUS.ID, Pringsewu, Lampung — Sabtu (28/6/2025)
Ketua APDESI Kecamatan Pardasuka yang juga menjabat sebagai Kepala Pekon Tanjung Rusia Timur, Dedy, mengungkapkan rasa kecewa dan keprihatinan mendalam terhadap buruknya pelayanan kesehatan di Klinik Pratama Rawat Inap Bhakti Makhga Husada, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu.

Kekecewaan itu disampaikan Dedy saat dikonfirmasi oleh awak media terkait dugaan kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan oknum dokter di klinik tersebut. Ia menilai tindakan penanganan terhadap pasien tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan kesehatan.

“Ya, saya tentu sangat kecewa atas pelayanan di Klinik Bhakti Makhga Husada. Pasien saat hendak dirujuk ke RSUD Pringsewu tidak disertai surat rujukan, hanya diminta menunjukkan Kartu Keluarga (KK). Parahnya lagi, pasien juga tidak dipasang infus atau diberi bantuan oksigen. Bahkan tidak ada satu pun tenaga kesehatan yang mendampingi selama perjalanan,” ungkap Dedy.

Lebih lanjut Dedy menjelaskan bahwa dirinya secara langsung mengantar pasien tersebut menggunakan kendaraan pribadinya. Di sepanjang perjalanan menuju RSUD Pringsewu, pasien mengalami sesak napas hingga akhirnya meninggal dunia di wilayah Kampung Margakaya.

“Saya sendiri yang mengantar, jadi saya tahu betul kondisi pasien. Ini sangat mengecewakan dan menyedihkan,” tambahnya.

Kekecewaan juga disampaikan oleh pihak keluarga pasien. Menurut keterangan anak dari almarhumah, pelayanan di klinik tersebut tidak hanya tidak profesional, tetapi juga tidak ramah. Petugas terlihat bersikap judes dan tidak menunjukkan empati terhadap kondisi pasien.

Dalam sistem pelayanan kesehatan, baik di klinik maupun rumah sakit, seharusnya SOP menjadi pedoman utama. Pelayanan harus dilakukan secara profesional, ramah, dan berempati kepada setiap pasien.

Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Yurizah Alie menyatakan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Ia mengecam keras dugaan kelalaian yang dilakukan oleh pihak klinik, dan menegaskan akan segera meminta klarifikasi resmi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu.

“Ini persoalan serius, jangan sampai nyawa masyarakat menjadi korban karena pelayanan yang tidak profesional. Kami dari FPII akan kawal sampai tuntas,” tegas Yurizah.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Klinik Pratama Bhakti Makhga Husada belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan ini. Masyarakat berharap pihak berwenang segera turun tangan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelayanan di klinik tersebut demi mencegah kejadian serupa terulang kembali.

(*TIM RED*)