Geger! Kepala Puskesmas Bandung Baru dan Pegawainya Kompak Blokir Nomor Wartawan: Ketegasan Pemerintah Dinas Kesehatan Harus Ditingkatkan
Geger! Kepala Puskesmas Bandung Baru dan Pegawainya Kompak Blokir Nomor Wartawan: Ketegasan Pemerintah Dinas Kesehatan Harus Ditingkatkan
Pringsewu, Lampung — BEDAHKASUS.ID Polemik di UPT Puskesmas Bandung Baru, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, semakin memanas. Setelah sebelumnya pegawai berinisial Y, yang diduga sebagai bendahara puskesmas, memblokir komunikasi salah satu pimpinan media, kini terungkap bahwa Kepala Puskesmas Bandung Baru, Subani, diduga ikut melakukan tindakan serupa terhadap wartawan lainnya.
Senin,17 November 2025
Kasus ini membuat geger kalangan jurnalis dan publik, hingga disebut sebagai “Drama Korea Pringsewu” yang tak kalah menarik dari serial televisi, karena melibatkan komunikasi yang buruk, ketertutupan informasi, dan sikap pejabat publik yang dinilai tidak mencerminkan pelayanan yang profesional.
—
Dua Wartawan Diblokir, Publik Bertanya-tanya: Ada Apa di Puskesmas Bandung Baru?
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan bahwa dua wartawan berbeda mengalami pemblokiran WhatsApp oleh pihak Puskesmas Bandung Baru—masing-masing oleh pegawai berinisial Y dan oleh Kepala Puskesmas Subani sendiri.
Tindakan pemblokiran ini menimbulkan sejumlah pertanyaan mendasar:
Mengapa pejabat publik memilih menutup diri dari wartawan?
Apa yang sedang disembunyikan atau dihindari?
Bagaimana kualitas keterbukaan informasi publik jika pejabat sendiri menolak berkomunikasi?
Sikap ini dinilai bertentangan dengan prinsip pelayanan publik yang menjunjung transparansi, akuntabilitas, dan akses informasi.
—
Kepala Puskesmas Dinilai Tidak Memberi Teladan
Dalam situasi seperti ini, seorang pimpinan idealnya memberikan contoh yang baik kepada bawahannya, terutama terkait komunikasi dan etika. Namun Subani selaku Kepala UPT Puskesmas Bandung Baru justru melakukan tindakan yang dianggap tidak memberikan teladan, karena ikut memblokir nomor wartawan yang hendak meminta klarifikasi.
Padahal, seorang kepala puskesmas memiliki peran strategis sebagai pejabat publik yang wajib memberikan informasi yang penting dan layak diketahui masyarakat—bukan justru menutupinya.
—
Respons Pegawai Y Muncul Setelah Berita Terbit
Pegawai berinisial Y, yang sebelumnya memblokir komunikasi dan tidak memberikan jawaban, akhirnya memberikan pesan singkat setelah berita awal dipublikasikan. Dalam pesannya, Y mengatakan:
> “Maaf ya bang saya gak ada masalah apa-apa dengan mas Dimas. Kalo ada kepentingan puskes baiknya satu pintu dengan kepala puskes. Maaf kemarin masih ada keperluan keluarga.”
Jawaban ini dinilai tidak sebanding dengan tindakan sebelumnya yang menolak komunikasi, serta tidak menjelaskan alasan pemblokiran yang menimbulkan polemik tersebut.
—
Media Minta Dinas Kesehatan Bertindak Tegas
Melihat memburuknya kualitas komunikasi pejabat publik di lingkungan Puskesmas Bandung Baru, media ini meminta dengan tegas kepada:
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu
Kabid Yankes Pringsewu
Jajaran struktural Dinas Kesehatan lainnya
untuk memberikan pembinaan, edukasi, dan penegasan terkait etika komunikasi, transparansi informasi, dan profesionalitas pejabat publik di lingkungan puskesmas.
Seorang pegawai negeri sipil, terlebih seorang kepala puskesmas, wajib menunjukkan tanggung jawab, sikap terbuka, dan pelayanan yang berpihak kepada masyarakat, bukan menutup diri atau menghindar dari pertanyaan wartawan.
—
Harapan untuk Bupati Pringsewu: Lakukan Pembenahan
Kasus ini juga menjadi bahan evaluasi penting bagi Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Oleh karena itu, media ini berharap Bupati Pringsewu dapat melakukan:
Pembenahan menyeluruh di lingkungan Dinas Kesehatan
Penguatan fungsi pengawasan terhadap puskesmas
Penegasan kembali tugas, poksi, dan tanggung jawab pejabat publik
Pembinaan etika komunikasi agar tidak menciderai marwah pemerintah daerah
Keterbukaan informasi publik adalah hak masyarakat. Menutupinya justru dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap pelayanan kesehatan dan tata kelola pemerintahan.
—
Media Masih Menunggu Klarifikasi Resmi
Hingga berita ini diterbitkan, media ini masih menunggu klarifikasi resmi dari:
Kepala Puskesmas Bandung Baru, Subani
Pegawai berinisial Y
untuk memberikan jawaban yang jelas, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan.
(*DIMAS MR*)




