Pringsewu, Lampung — Bedahkasus.id Setelah pemberitaan mengenai dugaan pemblokiran komunikasi dua wartawan oleh oknum pegawai serta Kepala Puskesmas Bandung Baru menjadi viral dan memicu polemik publik, akhirnya Kepala UPT Puskesmas Bandung Baru, Subani, memberikan klarifikasi resmi kepada media ini.
Sebelumnya, Subani sempat dikritik karena dinilai lambat merespons permintaan konfirmasi wartawan. Namun pada Senin siang, ia menyampaikan penjelasan secara langsung melalui pesan resmi kepada media ini.
Subani: “Mohon Maaf atas Lambatnya Respons, Kami Banyak Kegiatan”
Dalam keterangannya, Subani menyampaikan permohonan maaf secara pribadi kepada media dan publik atas keterlambatan komunikasi beberapa hari terakhir.
Melalui sambungan WhatsApp, Subani mengatakan:
> “Secara pribadi mohon maaf atas lambatnya respon komunikasi, karena beberapa hari ini kami banyak sekali kegiatan.”
Penjelasan ini sekaligus menjadi klarifikasi atas sikap tertutup yang sebelumnya memicu tanda tanya besar di kalangan jurnalis dan masyarakat.
Terkait APM: Belum Bisa Dilaksanakan Tahun Ini
Selain meminta maaf, Subani juga memberikan penjelasan mengenai APM (Akreditasi Puskesmas Mandiri) yang sempat dipertanyakan pada pemberitaan sebelumnya.
Ia menyampaikan bahwa proses APM belum bisa dilaksanakan pada tahun ini, namun diproyeksikan akan direalisasikan pada tahun mendatang.
Dalam keterangannya, Subani menjelaskan:
> “Selanjutnya terkait dengan APM, belum bisa dilaksanakan pada tahun ini. Insya Allah di tahun depan, mas. Kami juga sedang menunggu secara aturan prioritasnya. Ini yang dapat saya berikan penjelasannya terkait dengan hal tersebut.”
Penjelasan ini sekaligus memberikan kepastian bahwa bukan hanya isu komunikasi yang menjadi perhatian, namun juga program kerja di internal puskesmas.
Klarifikasi Diterima, Media Apresiasi Sikap KUPT
Media ini mengapresiasi langkah Subani yang akhirnya memberikan klarifikasi resmi setelah pemberitaan viral. Sikap terbuka dan responsif seperti ini dianggap penting untuk memperbaiki komunikasi antara lembaga publik dan pers, serta menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Namun demikian, evaluasi tetap diperlukan agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang, baik dari sisi etika pegawai maupun alur komunikasi internal puskesmas.
Media Tetap Menunggu Sikap Resmi Dinas Kesehatan
Meski KUPT Puskesmas Bandung Baru telah memberikan klarifikasi, media ini masih menunggu:
Pernyataan resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu,
Penjelasan dari Kabid Yankes,
Serta arahan pembinaan terhadap pegawai yang sebelumnya memicu polemik.
Langkah ini diperlukan untuk memastikan perbaikan sistemik di tubuh puskesmas dan menjaga marwah pemerintah daerah.
(*DIMAS MR*)




