Pemkab Pesibar Melalui Dinas PPPA & KB menggelar Konvergensi, Koordinasi dan Konsolidasi Lintas Sektor Percepatan Penurunan Stunting.

BEDAHKASUS.ID, Pesisir Barat – Pemkab Pesisir Barat melalui Dinas PPPA & KB menggelar Konvergensi, Koordinasi dan Konsolidasi Lintas Sektor Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022. Kamis (08/12/2022).

Wakil Bupati Pesisir Barat A.Zulqoini Syarif, S.H selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting membuka secara resmi Konvergensi, Koordinasi dan Konsolidasi Lintas Sektor Dalam Percepatan Penurunan Stunting yang bertempat di Aula Hotel Sunset Beach Pekon Way Redak.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting Kadis PPPA & KB dr. Budi Wiyono, M.H, Para OPD terkait, Kepala Puskesmas Se-kabupaten Pesisir Barat, para Camat Se-kabupaten Pesisir Barat, anggota TP-PKK Kabupaten Pesisir Barat, perwakilan dari Kemenag Pesisir Barat, Para Narasumber, dan Tim Satgas Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Pesisir Barat.

Wakil Bupati Pesisir Barat A.Zulqoini Syarif, S.H selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya acara ini. semoga melalui acara ini tercipta komitmen dari seluruh pihak yang hadir dalam menanggulangi permasalahan Stunting secara bersama, serta program yang telah dirancang dapat direalisasikan dengan baik.

seperti kita ketahui bersama, persoalan Stunting telah menjadi agenda pembangunan Nasional, dan Kabupaten Pesisir Barat menjadi salah satu kabupaten prioritas, dari 514 Kabupaten/Kota di Indonesia.

Stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun juga berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal. hal ini menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang di bawah rata-rata, dan bisa berakibat pada prestasi sekolah yang buruk.

Sesuai dengan strategi Nasional dalam penanggulangan Stunting, telah ditetapkan 5 (Lima) pilar pencegahan Stunting, antara lain :

1. komitmen dan visi kepemimpinan.

2.Kampanye Nasional dan komunikasi perubahan perilaku.

3.Konvergensi, Koordinasi, dan Konsolidasi Program Pusat, Daerah, dan Desa.

4.Ketahanan pangan dan gizi.

5. Pemantauan dan Evaluasi.

Terkait hal ini, Wakil Bupati meminta, intervensi tidak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi juga dilaksanakan oleh sektor lain. karena tingkat keberhasilan program ini sangat dipengaruhi sektor non kesehatan, dengan proporsi dukungan mencapai 70%.

Wakil Bupati juga berharap ditingkat Pekon/kelurahan, bidan Desa dan petugas gizi Puskesmas bersama-sama dengan kader di masing-masing Pekon/Kelurahan untuk melakukan penelusuran, penemuan bayi dan balita yang berpotensi Stunting. balita yang berpotensi Stunting ini yang harus ditangani secara bersama tidak hanya oleh Puskemas tetapi juga rumah sakit dengan melibatkan dokter anak.

kepada para Camat agar memfasilitasi dan mengkoordinir Desa Pekon dan Kelurahan. pastikan kegiatan untuk penurunan Stunting di tingkat Pekon dan Kelurahan, teralokasi lewat dana transfer Pekon dan dana yang dikelola kelurahan, melalui 5 paket layanan pokok yaitu : Layanan Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA), Konseling Gizi Terpadu, Perlindungan Sosial, Sanitasi dan air bersih serta layanan pendidikan anak usia dini.

Di akhir sambutannya Wakil Bupati Pesisir Barat menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh komponen masyarakat, perangkat Pemerintah Daerah, dan segenap elemen pemangku kepentingan, atas kerja sama dan dukungannya, dalam upaya penanggulangan dan pencegahan Stunting selama ini.(Rikki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *