Akibat Kontruksi Tidak Sesuai Standar, dan adanya indikasi dugaan korupsi gedung puskesmas kalirejo ambruk

BEDAH KASUS. ID Lampung Tengah – Kejadian mengejutkan terjadi di Puskesmas Kalirejo, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, Kamis (9/1/2025). Emperan atap atau overstek yang baru saja dibangun pada tahun 2024, ambruk hanya karena hujan deras yang mengguyur sejak pagi hari. Kejadian ini membuat warga setempat merasa kecewa dan miris, terutama karena bangunan tersebut merupakan fasilitas kesehatan yang baru dibangun dengan harapan dapat meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.

Menurut Kepala UPT Puskesmas Kalirejo, Uswatun Hasanah,S.Kep, ambruknya overstek tersebut disebabkan oleh konstruksi bangunan yang diduga tidak sesuai dengan standar ketahanan bangunan yang seharusnya. Bagian bawah atap yang ambruk tersebut selama ini digunakan sebagai jalan, tempat pasien duduk menunggu giliran, dan juga akses keluar masuk warga yang datang berobat. Beruntungnya, tidak ada korban dalam insiden ini, meskipun lokasi tersebut sering dipadati pengunjung, baik pasien yang datang berobat maupun masyarakat yang mengantar.

“Kecewa dan miris. Bagaimana mungkin sebuah bangunan yang baru saja dibangun bisa ambruk hanya karena hujan deras? Ini menunjukkan ada masalah besar dengan konstruksi bangunan tersebut,” ujar salah satu warga dengan nada kecewa. Dia menambahkan bahwa insiden tersebut sangat mengkhawatirkan, bukan hanya untuk petugas medis, tetapi juga bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Puskesmas Kalirejo, yang merupakan salah satu fasilitas kesehatan vital di Kabupaten Lampung Tengah, direnovasi oleh Pemerintah Kabupaten pada tahun 2024 dengan anggaran yang cukup besar. Namun, keinginan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat justru ternodai dengan kejadian tersebut. Bangunan yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi masyarakat, kini justru menunjukkan kelemahan fatal pada konstruksinya.

Salah satu tokoh masyarakat yang peduli dengan kesehatan mengatakan bahwa kejadian ini bukan hanya sekedar insiden yang merugikan, namun juga membahayakan keselamatan warga. Selain atap yang ambruk, dia khawatir jika bangunan lain yang belum mengalami kerusakan serupa akan mengalaminya dalam waktu dekat. Hal ini tentu sangat meresahkan warga Kalirejo, yang merasa kecewa karena anggaran renovasi tersebut tampaknya tidak dimanfaatkan dengan optimal.

“Emperan itu sangat penting, karena menjadi tempat berlindung bagi orang yang sedang menunggu giliran berobat atau yang mengantar pasien. Kalau bangunan tidak kuat menahan hujan deras seperti ini, bagaimana jika terjadi bencana lain? Kami khawatir bukan hanya petugas medis yang akan terkena dampaknya, tetapi masyarakat kami juga,” tambahnya

Beberapa warga setempat pun menyuarakan kekecewaannya terkait dengan kualitas bangunan tersebut. Mereka merasa bahwa anggaran yang digunakan untuk renovasi Puskesmas Kalirejo seharusnya dapat menghasilkan sebuah fasilitas yang lebih kokoh dan tahan lama. Kejadian ini menjadi tanda tanya besar bagi mereka, apakah standar kualitas bangunan benar-benar diperhatikan dalam setiap proyek renovasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

“Ini jelas memalukan. Sudah menghabiskan anggaran yang cukup besar, tapi bangunannya saja bisa ambruk hanya karena hujan. Kami harap pihak berwenang bisa segera mengambil tindakan agar kejadian serupa tidak terulang, terutama pada bangunan-bangunan yang ada di sekitar puskesmas,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Namun, insiden ini jelas menjadi bahan evaluasi bagi pihak berwenang agar lebih cermat dalam merencanakan dan mengawasi setiap proyek pembangunan fasilitas publik, terutama yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat.

Ke depannya, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa setiap proyek renovasi atau pembangunan memenuhi standar teknis yang ketat dan dapat bertahan dalam segala kondisi cuaca, agar kejadian serupa tidak mengganggu pelayanan kesehatan dan membahayakan keselamatan masyarakat.

(TIM RED)