BANDAR,LAMPUNG BEDAHAKASUS.ID
Kondisi pasar tradisional di Kota Bandar Lampung kembali menjadi sorotan tajam publik. Pasalnya, pengelolaan pasar yang semrawut, maraknya pungutan liar (pungli), serta lemahnya pengawasan dari Dinas Perdagangan dinilai menjadi penyebab utama kekacauan dan kemacetan di sejumlah titik, terutama di kawasan Jalan Imam Bonjol menuju Pasar Lebak Budi hingga SMP Negeri 4 Bandar Lampung. Rabu,(8/10/2025)
Kemacetan di ruas jalan tersebut tak terelakkan akibat para pedagang yang kembali berjualan di badan jalan, padahal sebelumnya telah dilakukan penertiban oleh Pemerintah Kota. Akibatnya, arus lalu lintas tersendat dan menimbulkan kerugian bagi pengguna jalan serta masyarakat sekitar.
Saat Tim Investigasi Media ini mencoba menelusuri penyebab para pedagang kembali berjualan di badan jalan, seorang pedagang sayur berinisial MP, perempuan paruh baya, mengungkapkan alasan mengejutkan.
> “Kalau di dalam pasar banyak pungli, Pak. Harga sewa kios juga makin naik. Saya cuma jualan sayur, mana sanggup bayar mahal begitu,” ujar MP dengan nada kesal.
Fenomena serupa ternyata tidak hanya terjadi di Pasar Lebak Budi, tetapi juga di Pasar Tugu dan beberapa pasar lain di Kota Bandar Lampung.
Menanggapi kondisi tersebut, Pembina Forum Lintas Lembaga Lampung, Noperwan AB, menyampaikan kekecewaannya terhadap lemahnya kinerja Dinas Perdagangan. Ia menilai kondisi ini mencerminkan ketidak profesionalan dan minimnya pengawasan dari Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Erwin, S.H., M.H.
> “Kadis Perdagangan jangan hanya duduk menerima laporan dari bawah. Turun ke lapangan, jangan malas ongkang-ongkang kaki di kantor. Ini sudah jelas ada persoalan yang tidak diawasi dengan baik,” tegas Noperwan.
Nada serupa disampaikan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Lampung (Himatra), Taufik Hidayatullah. Menurutnya, persoalan pasar yang kembali semrawut ini menunjukkan lemahnya kontrol dari Dinas Perdagangan dan berdampak buruk pada citra Wali Kota Bandar Lampung.
> “Percuma Wali Kota sudah menertibkan pedagang dengan susah payah, kalau Kadis Perdagangan tidak mampu menjaga hasil kerja itu. Ini sudah mencoreng citra baik Wali Kota,” tegas Taufik.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Erwin, S.H., M.H., belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik dan tudingan tersebut.
Sementara itu, masyarakat berharap Pemerintah Kota segera turun tangan memperbaiki sistem pengelolaan pasar, menindak tegas oknum yang melakukan pungli, serta menata kembali pedagang agar tidak lagi berjualan di badan jalan demi kenyamanan dan ketertiban bersama.
(*DIMAS MR*)